Muka 1: Jauh di sebuah dusun nelayan dengan bau laut dan ikan asin yang kental. Seorang pama menanyakan kabar keponakanya yang telah lama merantau ke kota. Dengan bangga ibunya menjawab, "Syukurlah sekarang hidup Bejo sudah enak. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan di gedung-gedung tinggi"
Muka 2: Di sebuah gedung perkantoran di tengah kota yang sibuk. Seorang Bos berjas dan berdasi menanyakan temtang seorang pegawai yang tampak lusuh. Dengan gugup menejernya menjawab, "Namanya Bejo pak, Pegawai rendahan di bagian kebersihan.
Sayang, nasibnya tak sebaik namanya. Betapa relatifnya nilai sebuah pekerjaan. Dari sudut pandang berbeda, sesuatu yang dibanggakan ternyata tak ubahnya cemoohan. Namun dari sudut lain, sebuah ejekan ternyata sumber harapan panjang. Begitulah bila pikiran mulai menilai-nilai apa yang disebut "kemujuran" hidup, maka pada saat yang sama ia memisah-misahkan orang ke dalam kelas-kelas yang berbeda.
Padahal melalui tatapan hati nurani, tiadalah lebih berhrga jabatan tinggi di hadapan jabatan rendah. Ketika anda menghargai dan membebaskan diri dari peringkat-peringkat "keberuntungan", di saat itu anda mampu mendengar bisikan nurani.
Kata Bijak Hari Ini Hai Kawan:
Sedikit sekali orang kaya yang memiliki hartanya sendiri. Hartalah yang memiliki mereka. (Robert G. Igersoll)
Categories:
Motivasi dan Inspirasi
Artikel yang menarik sob, bisa jadi satu renungan bt kita semua, salam kenal.